Wednesday, July 17, 2013

Selamatkan Indonesia


SELAMATKAN INDONESIA !!! ”
(Oleh : Sangidin)

Patriotisme anak negri sungguh menyayat hati ibu pertiwi,maka tunggulah ibu pergi jika hari ini engkau tetap tak sadar diri”
“Tanah surga telah menjadi neraka”
Maka ?
“Bangunlah dari tidurmu dan bermimpilah”
(sangidin)

          Indonesia, begitulah disebutnya. Sebuah Negara besar yang disinggahi bangsa-bangsa bhineka. Bangsa yang dikaruniai sumber alam yang sangat melimpah hingga orang menyebutnya negri surga yang di dalamnya menyandang status busung lapar dilumbung padi. Siapa dan apa  yang salah? apakah dengan kuANtitas anak bangsa maka ibu pertiwi tidak mampu mencukupi kebutuhan anak negri? apakah para manusia pilihan yang duduk manis di sela-sela kemlaratan rakyat memang sudah lupa bahkan sudah buta dengan teks undang-undang dasar dimana terpampang cita-cita bangsa Indonesia yang luhur? apakah karena mereka para pejuang bangsa telah gugur maka amanat luhur dianggap telah luntur?maka bangunlah dari tidurmu dan bermimpilah sebelum tanah surga benar-benar menjadi neraka bagi anak bangsa. Peranan mahasiswa dalam suatu bangsa :


         

HIDUP MAHASISWA
(Oleh : Sangidin)

HIDUP MAHASISWA !!!
Bukanlah KATA formalitas perkakas suasana.
Bukanlah KATA penyandang lidah yg mendesiskan telinga.
Akan tetapi fundamental penggetar jiwa untuk bangsa indonesia.
HIDUP MAHASISWA...!!!
Bukanlah HIDUP jika mengudara tanpa memikirkan dosa.
Bukanlah HIDUP jika sebagai patung penghias bangsa.
Akan tetapi hidup yg menstratakan kehidupan bangsa indonesia.
HIDUP MAHASISWA...!!!
Bukanlah MAHASISWA jika HANYA duduk dibangku istimewa.
Bukanlah MAHASISWA jika hanya buta dan tuli dengan negara.
Akan tetapi mahasiswa sebagai  AGENT OF CHANGE suatu bangsa.


Perilaku kejahatan biadab versi abu jahal kepada ibu pertiwi adalah saat MAHA-siswa yang dimandatkan sebagai agent of change suatu bangsa dan hidup dalam miniatur Negara hanya duduk memandang indahnya panorama langit tanpa memikirkan bumi yang penuh duri-duri penjajahan harga diri sekaligus pengusung kemlaratan saudara kandung dalam negri.
          Bangsa Indonesia adalah bangsa fenomenal yang menjadi bahan tertawaan bangsa lain karena dengan sumber daya alam yang melimpah dan memiliki kuANtitas rakyat yang bhineka tunggal ika, tapi tidak cukup untuk menjadikan ibu pertiwi menjadi maju di kalangan dunia. Maka, “Alangkah bijaknya jika mampu berkaca dari cermin dan kaca jendela”(sangidin), kita lihat dari cermin agar mampu melihat diri sendiri dan orang-orang dibelakang kita. Kita lihat dari kaca jendela,lihat Negara dengan sumber daya alam yang bisa dikatakan memprihatinkan,tapi mereka bisa maju,katakanlah jepang yang belum lama terkena bencana tsunami tapi berapa detik kemudian mereka bisa  bangkit mengembalikan eksistensinya sebagai Negara maju. sebenarnya apa yang kurang dalam negri ini? Jika boleh saya katakan, yang kurang dalam negri ini adalah kualitas  sumber daya manusia (SDM) karena kuANtitas jika tidak diimbangi dengan kuALItas maka semua akan tertindas dan terbukti saat ini,berapa orang yang kelaparan dijalan?berapa banyak tanah dan air yang diusung uleh luar negri? Apa saja budaya kita yang diarebut oleh luar negri?jawablah dengan hati nurani.
Dalam rangka mewujudkan kualitas anak negri perlu bahkan wajib mengutamakan pendidikan yang komprehensif karena pendidikan di indonesia masih jauh panggang dari api (kapan matangnya?), dengan pendidikan tersebut maka rakyat Indonesia yang tadinya hanya kuantitas menjad berkualitas. SDM yang berkualitas inilah yang akan menjadi calon pemimpin-pemimpin untuk menjaga, melestarikan, merevolusi dan memajukan ibu pertiwi agar Indonesia benar-benar menjadi tanah surga bagi penghuninya. Berbicara masalah pendidikan tidak bisa lepas dari perekonomian yang sekarang mencekek rakyat sehingga susah mendapatkan pendidikan yang layak,tapi jika kita refleksikan kembali, dimana ada niat untuk belajar demi kemajuan maka disitu pasti ada jalan.

Indonesia merupakan Negara kesatuan /bhineka tunggal ika yang berarti walaupun berbeda tapi tetap satu jua. Sekarang, kalimat itu seakan hanya formalitas karena sekarang banyak sekali saudara kita yang belum bisa tunggal ika,mereka angkuh dengan ideology diri sendiri hingga terjadi baku tembak antar sesama. Apakah KBBI sekarang salah dalam mengartikan kata sehingga kalimat tersebut seakan menjadi antonymnya. Apakah kita yang salah mengartikan? Indonesia sekarang dalam tempurung kebodohan dan kemunafikan yang melebihi abu jahal,maka  dari itu Indonesia mengharapkan aku, kamu, dia dan mereka mejadi “kita”, karena bersama kita bisa. Begitulah pepatah mengatakan.

salam Merah Putih



 

No comments:

Post a Comment