“ SELAMATKAN INDONESIA !!! ”
(Oleh : Sangidin)
“Patriotisme anak negri sungguh menyayat hati ibu pertiwi,maka tunggulah
ibu pergi jika hari ini engkau tetap tak sadar diri”
“Tanah surga telah menjadi neraka”
Maka ?
“Bangunlah dari tidurmu dan bermimpilah”
(sangidin)
(sangidin)
Indonesia, begitulah disebutnya.
Sebuah Negara besar yang disinggahi bangsa-bangsa bhineka. Bangsa yang
dikaruniai sumber alam yang sangat melimpah hingga orang menyebutnya negri
surga yang di dalamnya menyandang status busung lapar dilumbung padi. Siapa
dan apa yang salah? apakah dengan kuANtitas
anak bangsa maka ibu pertiwi tidak mampu mencukupi kebutuhan anak negri? apakah
para manusia pilihan yang duduk manis di sela-sela kemlaratan rakyat memang sudah
lupa bahkan sudah buta dengan teks undang-undang dasar dimana terpampang cita-cita
bangsa Indonesia yang luhur? apakah karena mereka para pejuang bangsa telah
gugur maka amanat luhur dianggap telah luntur?maka bangunlah dari tidurmu dan
bermimpilah sebelum tanah surga benar-benar menjadi neraka bagi anak bangsa.
Peranan mahasiswa dalam suatu bangsa :
HIDUP
MAHASISWA
(Oleh :
Sangidin)
HIDUP MAHASISWA !!!
Bukanlah KATA formalitas perkakas suasana.
Bukanlah KATA penyandang lidah yg mendesiskan telinga.
Akan tetapi fundamental penggetar jiwa untuk bangsa indonesia.
HIDUP MAHASISWA...!!!
Bukanlah HIDUP jika mengudara tanpa memikirkan dosa.
Bukanlah HIDUP jika sebagai patung penghias bangsa.
Akan tetapi hidup yg menstratakan kehidupan bangsa indonesia.
HIDUP MAHASISWA...!!!
Bukanlah MAHASISWA jika HANYA duduk dibangku istimewa.
Bukanlah MAHASISWA jika hanya buta dan tuli dengan negara.
Akan tetapi mahasiswa sebagai
AGENT OF CHANGE suatu bangsa.
Perilaku kejahatan biadab versi abu
jahal kepada ibu pertiwi adalah saat MAHA-siswa yang dimandatkan sebagai agent
of change suatu bangsa dan hidup dalam miniatur Negara hanya duduk memandang
indahnya panorama langit tanpa memikirkan bumi yang penuh duri-duri penjajahan
harga diri sekaligus pengusung kemlaratan saudara kandung dalam negri.
Bangsa
Indonesia adalah bangsa fenomenal yang menjadi bahan tertawaan bangsa lain
karena dengan sumber daya alam yang melimpah dan memiliki kuANtitas rakyat yang
bhineka tunggal ika, tapi tidak cukup untuk menjadikan ibu pertiwi menjadi maju
di kalangan dunia. Maka, “Alangkah
bijaknya jika mampu berkaca dari cermin dan kaca jendela”(sangidin), kita
lihat dari cermin agar mampu melihat diri sendiri dan orang-orang dibelakang
kita. Kita lihat dari kaca jendela,lihat Negara dengan sumber daya alam yang
bisa dikatakan memprihatinkan,tapi mereka bisa maju,katakanlah jepang yang
belum lama terkena bencana tsunami tapi berapa detik kemudian mereka bisa bangkit mengembalikan eksistensinya sebagai
Negara maju. sebenarnya apa yang kurang dalam negri ini? Jika boleh saya
katakan, yang kurang dalam negri ini adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) karena kuANtitas
jika tidak diimbangi dengan kuALItas maka semua akan tertindas dan terbukti
saat ini,berapa orang yang kelaparan dijalan?berapa banyak tanah dan air yang
diusung uleh luar negri? Apa saja budaya kita yang diarebut oleh luar
negri?jawablah dengan hati nurani.
Dalam rangka mewujudkan kualitas
anak negri perlu bahkan wajib mengutamakan pendidikan yang komprehensif karena
pendidikan di indonesia masih jauh panggang dari api (kapan matangnya?), dengan
pendidikan tersebut maka rakyat Indonesia yang tadinya hanya kuantitas menjad
berkualitas. SDM yang berkualitas inilah yang akan menjadi calon pemimpin-pemimpin
untuk menjaga, melestarikan, merevolusi dan memajukan ibu pertiwi agar
Indonesia benar-benar menjadi tanah surga bagi penghuninya. Berbicara masalah
pendidikan tidak bisa lepas dari perekonomian yang sekarang mencekek rakyat
sehingga susah mendapatkan pendidikan yang layak,tapi jika kita refleksikan
kembali, dimana ada niat untuk belajar demi kemajuan maka disitu pasti ada
jalan.
Indonesia merupakan Negara kesatuan
/bhineka tunggal ika yang berarti walaupun berbeda tapi tetap satu jua.
Sekarang, kalimat itu seakan hanya formalitas karena sekarang banyak sekali
saudara kita yang belum bisa tunggal ika,mereka angkuh dengan ideology diri
sendiri hingga terjadi baku tembak antar sesama. Apakah KBBI sekarang salah
dalam mengartikan kata sehingga kalimat tersebut seakan menjadi antonymnya.
Apakah kita yang salah mengartikan? Indonesia sekarang dalam tempurung
kebodohan dan kemunafikan yang melebihi abu jahal,maka dari itu Indonesia mengharapkan aku, kamu, dia
dan mereka mejadi “kita”, karena bersama kita bisa. Begitulah pepatah
mengatakan.
salam Merah Putih
No comments:
Post a Comment